Minggu, 16 Oktober 2011

MENDAPAT BAGIAN DALAM PENDERITAAN KRISTUS


Bacaan Firman:
1 Petrus 4:12-14
1. Hal-hal apakah yang bila terjadi, dikatakan bahwa kita jangan menjadi heran? (ayat 12).
2. Mengapa kita harus bersukacita apabila hal-hal di atas terjadi atas kita? (ayat 13).
3. Apakah yang akan terjadi pada orang-orang yang mengalami hal-hal di atas? (ayat 14).
Renungan Firman:
Hari-hari ini, orang-orang Kristen tidak bersukacita dan menghargai penderitaan. Bagi banyak orang Kristen sekarang, penderitaan / aniaya adalah tanda-tanda hidup yang terkutuk. Orang-orang Kristen sekarang melihat aniaya / penderitaan sebagai sesuatu yang harus ditolak. Tapi, di dalam ayat-ayat di atas, kita melihat bahwa kita disuruh bersukacita dan bergembira apabila kita mengalaminya. Orang-orang Kristen yang hidup pada jaman gereja mula-mula sering mengalami aniaya yang sangat mengerikan. Mereka disalib, dirajam, dipancung, dibunuh dengan pedang, digergaji, dimakan oleh singa. Karena nama Kristus, maka mereka pada situasi tertentu harus dipenjara, dibelenggu, dikejar-kejar, menderita kekurangan, mengalami kesesakan dan siksaan tubuh (Ibrani 11:36-38). Mengapa harus ada penderitaan dan aniaya? Apakah karena Allah membenci kita, sehingga Ia tega membiarkan kita disiksa seperti itu? Tidak! Allah mengasihi kita. Justru karena Allah mengasihi kita, Ia harus membiarkan kita melewati proses tersebut. Mengapa? Sebab tidak ada jalan lain selain melalui satu-satunya jalan yaitu penderitaan. Akibat dosa, kemanusiaan kita hanya dapat menjadi taat dan mengalami pendewasaan jikalau melalui penderitaan. Itulah sebabnya Kristus datang dalam kemanusiaan (daging) yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa (hanya Ia tidak berdosa) (Roma 8:3). Di dalam tubuh yang demikian Ia harus belajar menjadi taat lewat penderitaan (Ibrani 5:8). Oleh sebab itu pula, apabila kita adalah saudara-saudaraNya, maka Iapun harus membawa kita kepada kemuliaan melalui penderitaan (Ibrani 2:10-18). Itulah sebabnya penderitaan / aniaya adalah tanda bahwa Roh kemuliaan ada di dalam kita (1 Petrus 4:14).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar