Kali ini saya ingin mengangkat sebuah cerita dengan Judul “MERAMPOK
TERANG TERANGAN “.
Kadang kita merasa tabu mendengar tentang kata perampok,
perampok identik dengan tindak pengambilan milik yang bukan milik kita dengan
cara apapun juga, tidak peduli orang lain menjadi korban, di jaman yang semakin
canggih ini perampok yang sebenarnya dan bukan perampok sangat tipis
perbedaanya, kelihatan tampang super alim hingga atau seolah malaikat , kenapa
saya katakan demikian karena hanya mementingkan perut sendiri kita lupa diri,
dengan tampang keren, dan berwibawa kadang hanya sarana gerombolan para
penyamun dan para penghisap darah .
Memang kadang jaman yang sangat sulit itulah mereka
terhimpit akan kebutuhan hidup dan sampai nalar dan nurani mereka hilang, tak
mampu menahan lapar, tak mampu menahan kekurangan hingga mereka dengan segala
macam cara hingga kadang mereka sudah tidak pedulikan lagi larangan – larangan Tuhan,
dan hati mereka telah keras seperti batu, seperti yang terjadi di daerah sekitar
saya tinggal, dengan mengatakan banyak hal kebenaran, kebaikan, pengampunan,
dan slogan luar biasanya yang membuat dasyatnya perkumpulan itu, hingga
organisasi dalam kedok organisasi keagamawian itu seolah pudar . jika yang
membangun Rumah Ibadah itu tanganTuhan, dan melalui perantaraan jemaat adalah
hal yang positif jika barang dan harta didalamnya adalah milik kepunyaan Tuhan
buat Jemaat Tuhan disitu, agar Jemaat/Organisasi Keagamawian itu berjalan
dengan baik, bertumbuh dengan baik, dan mungkin berbuah dengan baik. Tetapi dengan
terpengaruhi segelintir manusia sesat, yang hanya mementingkan diri sendiri,
mungkin organisasi ini akan mati,
Jadi Bagaimana tidak terang terangan jika aset yang ada
seharusnya milik jemaat , kini dengan segala cara ditempuh untuk dimiliki, Ah
bagaimana bisa seperti ini. Semboyan nya menjadi terang, semboyannya menjadi
garam , kenapa akirnya harus terjadi pengingkaran, Kata Tuhan Janganlah kamu
mengingini harta orang lain, Dengan semboyan Kerendahan Hati, Dengan Semboyan
hati Hamba. Kenapa mereka menyalibkan Tuhan Dua Kali.?
Kata Orang Jawa Nrimo /Menerima apa adanya itu adalah hal
yang baik, buat membangun komunitas, buat membangun jemaat, buat membangun
bangsa, buat membangun keluarga. Saya katakan ada rumusnya dalam hidup ini,
BARANGSIAPA MENINGGIKAN maka AKAN DIRENDAHKAN, dan BARANGSIAPA MERENDAHKAN maka
MEREKA AKAN DITINGGIKAN.
JADI MAUKAH JIKA STATUS ANDA SEORANG PELAYAN TUHAN,
MAJELIS,PEKERJA,HINGGA MENYANDANG HAMBA TUHAN hanya sebuah TOPENG , hanya
sebuah kepura puraan, Tuhan sangat berharap ketulusan hati, Dia Mampu
memberikan yang kita tidak bisa cari ataupun beli, dan menurut saya HANYA
BERGANTUNG SEPENUHNYA KEPADA DIA, meski TAK BERBAJU DAN BERKELIMPAHAN, meski
CACI ATAUPUN MAKI meski DUKA DAN DERITA , ada UPAH YANG SUDAH DISEDIAKANNYA
BAGI KITA.
DIA TAKKAN TINGGALKAN YANG 100% MENGASIHI DIA DENGAN
KETULUSAN HATI , DAN DENGAN KEBERADAAN APA ADANYA.
SALAM SAYA “SELAMAT BERJUANG KAWAN “
GOD BLESS YOU
Setuju brur,kita harus menjadi teladanNya
BalasHapus